Tuesday, June 26, 2012

Celebrate Ramadhan in Style at Mandarin Oriental Jakarta


Jakarta, June 26th 2012Mandarin Oriental, Jakarta is delighted to welcome guests during the holy month of Ramadhan with an array of delightful and exclusive breakfast packages, also known as Buka Puasa, which can be enjoyed with friends and family from 19 July 2012 to 18 August 2012 at Cinnamon.


The stylish all-day restaurant, Cinnamon, will serve up an array of buffet menus with distinctive Buka Puasa dishes, such as Rendang, Ayam Pop Sambal Hijau, Sop Buntut and Iga Bakar, which can be enjoyed for just IDR268,000++ per adult or IDR179,000++ for children aged 5 to 10 years old.  The package includes hot tea, dates and tajil dishes consisting of snacks (Bubur Sumsum, Bubur Ketan Hitam, Kolak Candil and a variety of refreshments, such as Es Campur and Es Kelapa Muda).  In addition to Indonesian food, international menus are also available, offering salads, pasta dishes, dim sum, and sushi and sashimi.

As the winning day arrives, Cinnamon invites you and family to join in the spirit of Eid Mubarak with a special Lebaran buffet brunch on 19 August 2012, available for adults priced at IDR250,000++ and IDR145,000++ for children aged 5 to 10 years old.  The buffet includes free-flowing drinking water, juice, coffee or tea.


Led by the hotel’s award-winning pastry team, the Mandarin Oriental Cake Shop offers the perfect gift hampers for friends, family or business associates.  Guest can indulge in the selection of mouth-watering Lebaran cakes and cookies including Lapis Legit, Kaastangel, Nastar, Cheese Stick and many more.  The Lebaran hampers and cakes can be ordered from July 2012 with prices starting from IDR920,000.  Orders of 15 cakes or more will receive one complimentary cake.


For more information or to make a reservation at Cinnamon, please call +62 21 2993 8823 or email mojkt-dine@mohg.com; for bookings at Lyon, please call +62 21 2993 8824 or email mojkt-lyon@mohg.com; and to order cakes and Lebaran hampers, please call +62 21 2993 8820 or email mojkt-dine@mohg.com.

For companies or families that want to hold exclusive or private Buka Puasa Bersama, Mandarin Oriental, Jakarta also provides meeting rooms with various capacities.  Buka Puasa packages are offered from IDR260,000++ per person for a minimum of 30 guests with menu comprising Indian and Middle East specialties.  Meetings buffet packages are also available with price starting from IDR350,000++ per person for a half day meeting package for a minimum 30 people. 

For more information about the Buka Puasa packages or to make a reservation, please call the Event Management Department on +62 (21) 2993 8888 or email sulistyorini@mohg.com.

All prices are subject to 21% service charge and tax.

About Mandarin Oriental Hotel Group
Mandarin Oriental Hotel Group is the award-winning owner and operator of some of the world's most prestigious hotels and resorts. The Group now operates, or has under development, 44 hotels representing almost 11,000 rooms in 28 countries, with 18 hotels in Asia, 13 in The Americas and 13 in Europe, Middle East and North Africa. In addition, the Group operates, or has under development, 14 Residences at Mandarin Oriental connected to its properties. 

Endamia Karina (endamiak@mohg.com)
Head of Communications
Tel: +62 21 2993 8987
www.mandarinoriental.com/jakarta

Malinda Yasmin (malinday@mohg.com)
Communications Executive
Tel: +62 21 2993 8986

(Almost) Everyday is Party at my Office.


(Hampir) Tiap Hari adalah Pesta di Kantorku.

Ya, begitulah. Sampai postingan ini ditulis, sebelumnya saya belum sadar bahwa hampir setiap hari selalu ada pesta kecil di kantor kami, LeMeridien Jakarta. Kalau toh tidak mau menyebutnya party, setidaknya kita sebut acara itu makan-makan di kantor.

Tim Petualang Kuliner Le Meridien Jakarta

Kebiasaan ini jarang saya termui di tempat-tempat kerja saya sebelumnya. Pernah beberapa kali terjadi hal serupa waktu saya kerja di Marriott Bahrain dan Sheraton Media Jakarta, tapi tidak sesering di Le Meridian Jakarta. Mungkin hanya ada satu alasan; mereka doyan makan..!

Biasanya, acara makan-makan ini dimulai pagi hari seusai ritual morning briefing tetapi sebelum memulai kerja. Nah, justru hal ini yang mengasyikkan, dimana karyawan belum sempat sarapan di rumah kemudian disambut dengan agenda makan pagi sesampainya di kantor. Keren kan?

Hajatannya bisa berbagai macam, umumnya adalah syukuran ulang tahun. Ada juga yang dalam rangka farewell, perayaan atas suksesnya menggapai suatu achievement, selamatan keberangkatan tim ke suatu daerah, atau bahkan sekadar ingin berbagi sarapan pagi.









Seperti sudah menjadi tradisi, acara ngemil bersama ini hampir dipastikan ada setidaknya sekali dalam seminggu. Beberapa minggu lalu malah terjadi beruntun 3 hari berturut-turut. Hari ini misalnya, tanggal 26 Juni 2012, giliran saya yang mengajak rekan-rekan makan jajan pagi hari. Kemarinnya, Pak Markus (Director of Food & Beverage) yang dirayakan acara ulang tahunnya dengan makan-makan pagi bersama rekan sekantor. Tidak seperti menu yang saya sajikan, menu mini party ala Pak Markus jelas lebih komplit dan melimpah, lah wong dia kan levelnya Director (Lol…).

Nah, saking seringnya acara seperti ini, saya sudah lupa berapa kali saya menghadiri undangan “ngemil pagi” di berbagai departemen sebelah. Seingat saya, departemen akunting yang paling sering ngundang acara morning tea ini.

Yang bagus pada acara ini adalah suasana kebersamaan. Tak peduli department apapun, yang penting kalau sudah “menggelar makanan”, maka wajib mengundang rekan kerja di departemen yang lain. Mungkin, mottonya adalah “Togetherness is better when food is shared” (hehehe… meminjam brand tagline-nya Sheraton).

Menu yang disajikan dipastikan 100 persen tradisional khas Indonesia, misalnya lontong isi, tahu isi, tempe goreng, pisang goreng, sayur pecel, pastel, martabak, donat, bakwan, roti gulung, dan masih banyak lagi. Di pagi hari dengan suasana lapar, menu semacam itu benar-benar bikin perut bergetar dan lidah bergoyang!

Satu hal yang saya tidak begitu suka dari tradisi ini adalah; makin bertumpuknya kadar Cholesterol di darah. Bagaimana tidak, saya sudah sangat ingin menahan diri untuk tidak makan gorengan sesuai dengan wejangan dokter, tapi akhirnya saya tidak kuat juga kalau teman-teman sekantor saya seperti Isrin, Vera, Nana, Arie, Tyo, Hardi, Yulia, Dea, Amel dan Hasnat makan dengan lahapnya di depan mata saya.

Vera dan Isrin, Duo Master Gastronomy Adventurer dari Le Meridien Jakarta

Tyo (kiri), sedang memberikan pengarahan  agar barisan tetap rapi sembari santap pagi 

Hardi (berdasi) selalu memimpin jalannya acara makan-makan. 

Suasana "ngemil sore" saat perpisahan para trainee di departemen Sales & Marketing

Salah satu suasana pesta kecil di bagian akunting, baru-baru ini. 

Arie (kiri), tak mau kalah dengan Tyo (kanan) dalam hal menikmati cemilan di kantor 

Desy, selalu aktif dalam hal yang satu ini.

Pak Markus (kiri) dan Chef Roger (tengah), saat acara syukuran hari ulang tahun Pak Markus

Sunday, June 24, 2012

STARWOOD HOTELS & RESORTS DOUBLING FOOTPRINT IN CHINA

Celebrating Over 100 Hotels Open and Another 100 in the Pipeline
in Conjunction with Hosting Asia Pacific Investor Day

Shanghai, China – 20 June 2012 – Starwood Hotels & Resorts Worldwide, Inc. (NYSE: HOT) today announced that it has reached a historic milestone with 103 hotels open and in operation and now another 100 signed hotel deals in the pipeline for Greater China, Starwood’s second largest market outside of the United States. The announcement was made as part of celebrations at the Sheraton Shanghai Hongkou Hotel on the heels of Starwood’s Asia Pacific Investor Day.
 
“Our celebration of our more than 100 hotels in operation and 100 hotels in the pipeline marks another significant milestone for Starwood’s growth and development in China as we double our footprint in the region,” said Vasant Prabhu, Vice Chairman and Chief Financial Officer of Starwood Hotels & Resorts Worldwide, Inc. “Our success in China reflects our first mover advantage, the strength of our brands and the entrusted partnerships we have fostered with our developers, partners, and guests since our first landmark debut with The Great Wall Sheraton Hotel in Beijing in 1985.”
 
Starwood has already opened 11 hotels in China in 2012 and expects to open another 13 hotels by year’s end.
 
Demand for World Class Hospitality Brands
“With more high end hotels in China today than any of our competitors, our long lead will be enhanced by the record number of new hotels we have in our pipeline,” said Simon Turner, President, Global Development, Starwood Hotels & Resorts Worldwide, Inc. “China continues to present tremendous growth opportunities for Starwood as we drive to introduce our valued, world class brands into new markets that do not yet have a major international branded hotel.”
 
Sheraton Hotels, in particular, will continue to play a leading role in maintaining Starwood’s premier position in the region, as its growth trajectory is on track to reach 90 hotels in Greater China by 2016. Driven by strong demand in second and third tier cities, Sheraton Hotels is slated to open seven new properties across China, including Changbaishan, Dalian, Huzhou, Hefei, Jiaozhou, Fuzhou and Macao by the end of 2012.
 
In addition, the Sheraton brand will celebrate its 75th anniversary with another distinguished landmark as the brand opens Starwood’s largest hotel globally, Sheraton Macao Hotel, Cotai Central, which will also become the largest hotel in Macao. Located on Asia’s own bustling Las Vegas strip, Sheraton Macao will open the first phase of its 3,863-room in September 2012 and be fully open by the end of first quarter of 2013. Featuring a main ballroom that is the size of over 11 basketball courts combined, the hotel will offer over 15,000 sq m of meeting space with access to a further 5,000 sq m within the Cotai Central complex. Leisure facilities will include three restaurants, poolside cafes and the world’s largest Sheraton Club. The opening will further strengthen Starwood’s lead as China’s largest luxury and upper-upscale international hotel group.
 
The Westin brand boasts a pipeline of 11 new hotels set to join its existing portfolio of 16 award-winning properties, including The Westin Bund Center Shanghai and The Westin Guangzhou.
 
Globally renowned Le Méridien Hotels features 8 hotels in Qingdao, Chongqing, Xiamen, Shanghai, Shimei Bay, Sheshan, Taipei and Hong Kong, with an additional 6 hotels in the pipeline.
 
The Four Points by Sheraton brand has the company’s second largest development pipeline in China. Benefiting from Sheraton Hotels’ strong brand awareness, sister brand Four Points by Sheraton manages 15 hotels, with another 20 poised to open - primarily in growing second and third tier cities and tertiary markets.
 
After its debut in Beijing in 2008, Starwood’s new Aloft brand continues to make inroads with 5 hotels in operations and 6 new hotels in the pipeline, making a total of 11 hotels by 2016.
 
Golden Age of Luxury Travel
The rise in high net worth individuals in China and around the globe has also paved the way for the expansion of Starwood’s luxury brands, St. Regis, The Luxury Collection and W Hotels.
 
“As demand grows, we are seeing a change in luxury consumption as travelers become more connected, more diverse, and more sophisticated. The same trends can be observed with our Chinese travelers,” said Stephen Ho, President, Asia Pacific, Starwood Hotels & Resorts Worldwide, Inc. “Luxury is no longer a one-size-fits-all proposition. What once was prescribed is now personalized with less formality and more fun. At Starwood, we feel uniquely suited to benefit from these major shifts. With nine luxury hotels operating under our St. Regis, The Luxury Collection and W Hotels in Greater China, and 18 more in the pipeline, we are the true leader in this space.”
 
Industry innovator W Hotels will debut the first W hotel in mainland China with W Guangzhou by the beginning of 2013. It is also preparing to open another 4 hotels by 2017 in Macau, Beijing, Shanghai and Changsha.
 
Since its first debut with The Astor Tianjin Hotel in 2008, Starwood’s distinctive The Luxury Collection brand will have quadrupled its footprint by the end of 2012 with the openings of The Hongta Hotel, Twelve at Hengshan in Shanghai, and The Royal Begonia on Hainan Island, China’s first resort in The Luxury Collection brand. Five more hotels are scheduled to debut under The Luxury Collection brand by 2016 in key cities including Dalian, Hangzhou, Suzhou, Xiamen and Nanning.
 
After a growth spurt of three openings in 2011, including hotels in Shenzhen, Sanya, and Tianjin, St. Regis has fast become a favorite for visiting heads of state and celebrities. With current presence in Beijing, Lhasa, Sanya and Shenzhen, St. Regis will debut more than six hotels in Changsha, Macau, Chengdu, Lijiang, Zhuhai and Nanjing.
 
Demand for upper-upscale hotel brands in resort destinations are also on the rise, as a limited supply of rooms in popular destinations are being outstripped by the growing numbers of Chinese luxury travelers.
 
"Our portfolio of distinct brands and our brand recognition across China and around the world, allows us to enter multiple resort destinations like Hainan, leveraging collective local scale without cannibalizing business, so we get more than our share of new business,” said Qian Jin, President, Greater China, Starwood Hotels & Resorts Worldwide, Inc. “Home to seven properties in Hainan, Starwood is set to open five more hotels by the end of 2014 to respond to growing demand. Demand for resort destinations also extends from tropical getaways such as Hainan. In July, Starwood will open its first dual-branded ski resort - the Westin and Sheraton Changbaishan.”
 
Building Entrusted Partnership across Industries
China is the richest source of new Starwood guests around the globe. To date, more than half of Starwood’s guests in China are Chinese nationals – a figure that is expected to rise as the loyalty base of the award-winning Starwood Preferred Guest program continues to grow.
 
“We’ve seen Chinese enrollment in Starwood Preferred Guest membership jump over 62 percent by tailoring SPG offerings to meet the needs of local travelers,” said Qian. “Success of growing our loyalty base in China is underpinned by the entrusted partnerships we have built across industries from sports, airlines, financial services, and food & beverage to entertainment, and this allows us to extend lifestyle benefits and loyalty beyond reasons to our guests.”
 
Frequent flyer programs in partnership with Starwood Preferred Guest in Greater China include: Cathay Pacific’s Asia Miles, China Eastern Airlines’ Eastern Miles, Air China’s Phoenix Miles and China Southern Airlines’ Sky Pearl Club.
 
Another important partnership is with Pegasus Solutions and TravelSky Technology Limited, China’s state-owned global distribution system (GDS). This vital alliance makes Starwood’s growing portfolio of over 1,100 hotels worldwide available to 7,000 travel agents in China.
 
“Our goal is to offer greater convenience and ease the ways our customers do business with us,” added Qian. “Our hotels in China will continue to reap the rewards of domestic and inbound travel, and our global portfolio will tap growing outbound demand through the Pegasus/TravelSky connection.”
 
Adding 10,000 Local Jobs per Year and Committed to Nurturing Talent
With nearly 30 years of legacy in China, Starwood is committed to nurturing local talent, hiring and training staff wherever new hotels and resorts are opened, and enriching local communities. Starwood now employs over 38,000 associates in Greater China, and expects to increase that number by 10,000 jobs per year based on the current expansion rate of 23 new hotels a year on average.
 
An increasing number of hotel General Managers are of Chinese descent - 29 compared to only four in 2009 - with many executives returning from overseas to take up senior positions. Also, the total number of Chinese associates at managerial levels has more than doubled since 2009 to 2,577, in line with the doubling of Starwood’s portfolio of hotels in the country.
 
Investor Day
Starwood will be hosting an Asia Pacific Investor Day in Shanghai tomorrow, on Thursday, June 21st. Vasant Prabhu, Stephen Ho, and Qian Jin will be presenting from 8 a.m. to 10:30 a.m. China Standard Time, followed by tours of selected Starwood properties in Shanghai.

A webcast of the presentation will be provided on Starwood's investor relations website at http://www.starwoodhotels.com/corporate/investor


# # #

About Starwood Hotels & Resorts Worldwide, Inc.
Starwood Hotels & Resorts Worldwide, Inc. is one of the leading hotel and leisure companies in the world with 1,103 properties in nearly 100 countries and 154,000 employees at its owned and managed properties. Starwood is a fully integrated owner, operator and franchisor of hotels, resorts and residences with the following internationally renowned brands: St. Regis®, The Luxury Collection®, W®, Westin®, Le Méridien®, Sheraton®, Four Points® by Sheraton, Aloft®, and ElementSM. The Company boasts one of the industry’s leading loyalty programs, Starwood Preferred Guest (SPG), allowing members to earn and redeem points for room stays, room upgrades and flights, with no blackout dates. Starwood also owns Starwood Vacation Ownership, Inc., a premier provider of world-class vacation experiences through villa-style resorts and privileged access to Starwood brands. For more information, please visit http://www.starwoodhotels.com/

Press Contact:
Alethea Lam
DIRECTOR, CORPORATE COMMUNICATIONS
T 65 6335 4837
F 65 6335 4820
STARWOOD ASIA PACIFIC HOTELS & RESORTS PTE.LTD.
9 TEMASEK BOULEVARD, #24-02
SUNTEC TOWER TWO
SINGAPORE 038989

Wednesday, June 20, 2012

Totally OUT-ing

Bagi tim Sales and Marketing (Sales, Revenue-Reservation dan Catering-Banquet Sales) di Le Meridien Jakarta, ada yg spesial akhir pekan lalu: OUTING.

Minggu lalu, tim Sales and Marketing hotel bintang 5 yang berlokasi di Jalan Sudirman tersebut, pergi berlibur akhir pekan (weekend break) ke Bandung, tepatnya ke daerah Parongpong, sekitar Lembang, wilayah dataran tinggi di Bandung. Tim ini menyewa sebuah villa 4-kamar yang cukup besar yang bisa menampung (idealnya) hingga belasan orang.

Peserta outing berfoto bersama di Villa Santorini Bandung di hari kedua

Peserta outing berfoto bersama di ruang tamu Villa Santorini Bandung pada malam pertama


Villa ini berada dalam kawasan villa bernama Kompleks Villa Taman Bunga. Banyak villa berdiri di kawasan (sebenarnya lebih tepat disebut kompleks atau desa) villa ini. Mungkin jumlahnya mencapai puluhan. Tipenya pun bervariasi, mulai dari yang kecil berukuran 1-bedroom hingga yang besar yang memiliki 6 bedroom dan lebih. Mulai dari yang cocok untuk 1 keluarga kecil (ayah-ibu dan anak) hingga yang bisa menampung 40an orang.

Menggunakan bis kapasitas 25 orang, tim tersebut semestinya berangkat pukul 1 siang, tapi sayangnya, gara-gara Hardi Hardiansyah, salah satu Senior Sales Manager harus terlibat kesibukan dengan beberapa pejabat teras di Ministry of Marine and Fishery the Republic of Indonesia. Hardi harus bolak balik Jl. Sudirman - Gambir demi memastikan piece of business yang mereka peroleh dapat berjalan sukses. Walhasil, rombongan bus itu berangkat pukul 3 sore.

Sepanjang perjalanan peserta outing menikmati permainan yang telah disiapkan oleh Vera Maidangkay (Senior Sales Manager) dan Isrin Vergasari (Online Manager), diantaranya ketangkasan mentransfer air mineral dalam gelas, berbisik kalimat, quiz seputar Starwood knowledge, dan tebak-tebakan lucu.

Selain itu, peserta juga dihibur oleh pertunjukan karaoke. Sebagaimana telah diprediksi, atraksi hiburan ini didominasi oleh Vera Maidangkay, Fitriana Wulandari (Director of Sales) dan Fajri D Roesman (Director of Sales and Marketing). "Yah, karena equipment Karaoke di bus ini tidak mampu men-support tingkat kualitas suara saya, jadi saya putuskan tidak ikut bernyanyi," ujar Yulia, salah satu anggota tim Catering Sales yang dikenal memiliki suara merdu itu.

Rima (kiri) dan Fajri Roesman (kanan) mendominasi atraksi Karaoke on the Bus

Perjalanan berjalan lancar meski beberapa kali terjebak kemacetan terutama di sekitar Kota Bandung. Jalanan menuju bagian dataran tinggi wilayah Bandung seringkali tersendat mengingat ruas jalan yang sempit dan padatnya arus lalu lintas. Melihat hal ini, Tyo, Sales Administrator Le Meridien Jakarta, berkomentar kritis "Persis seperti di Bogor, pembangunan fisik disini semrawut." Saya setuju dengan Tyo, mengingat peruntukan lahan di sepanjang jalur menuju kawasan villa tersebut cenderung tak tertata dengan baik (kalau tidak mau menyebutnya "semrawut"). Tidak jelas, mana yang wilayah komersial, perdagangan, perkantoran dan mana yang residensial.

Memasuki kawasan Villa Taman Bunga, rombongan ini melewati gerbang utama yang menjadi satu-satunya access gate ke kompleks itu. Setelah berputar melingkari jalanan kawasan villa, bus kami akhirnya parkir di depan Villa Air. Kami tidak menyewa villa tersebut, tetapi Villa Santorini, terletak persis berdampingan dengan Villa Roberni. Karena bus yang ditumpangi tidak bisa parkir tepat di depan Villa Santorini, akhirnya kami turun di depan Villa Air dan memarkir di jalan aspal utama kawasan villa tersebut. Jarak jalan aspal menuju villa Santorini tidak jauh, tapi karena jalan selebar mobil keluarga itu cukup menanjak, jadi cukup membuat nafas tersengal terlebih dengan membawa barang-barang yang cukup banyak.

Family room Villa Santorini, lantai 2

Villa Santorini lumayan besar. Terdiri dari 3 lantai, memiliki taman dan area bbq serta balcony di tiap lantainya. Selain dilengkapi dapur, kamar kecil dan sebuah kamar tidur, lantai pertama memiliki living room yang luas dan terhubung dengan area bbq, berupa taman dengan rumput yang tertata apik dan suasana yang rindang. Disinilah tempat Hasnat (Catering Sales Manager) meng-entertain para hotel driver pimpinan Didik dengan jagung bakar dan live acoustic performance by Jamal & Sutrisno. Sayangya, karena tidak terbiasa dengan hawa dingin di Bandung, mereka hanya mampu bertahan selama satu jam.

Living room Villa Santorini, lantai 1

Lantai 2 terdapat tiga kamar tidur, dua kamar mandi dan sebuah ruang keluarga yang terhubung dengan balkoni. Di ruang keluarga inilah Didik, Hendro, Sutrisno, Jamal, Tyo, dan Emi, menikmati tontonan pertandingan Bola Euro Cup dilanjutkan dengan permainan kartu berhadiah, lagi-lagi arranged by Hasnat.

Lantai 3 dengan balkoni yang luas

Lantai 3 terdapat ruang duduk indoor dan sebuah ruang outdoor berupa balkoni dengan pemandangan yang superb. Sepanjang mata memandang, hamparan kerlip kota Bandung jadi suguhan yang cukup romantis. Karena saking dinginnya suhu di luar, tak banyak orang bertahan menikmati area ini. Mereka lebih memilih nonton bola, main kartu, games dan karaoke sampai pagi di area living room.


Hasnat (kiri) masih memimpin sebagai pemenang permainan kartu.  

Dea (kiri) hanya bisa melihat Vera, Isrin dan Hardi bermain kartu

Dinner at the Villa courtesy by Fitriana Wulandari.
Siapa sangka Director of Sales (DOS) Fitriana Wulandari punya talent di usaha tata boga? Terbukti, selain jago mempimpin tim penjualan, Ibu dua anak ini ternyata juga hebat mempimpin tim kitchen. Dengan memberdayakan Ira (Director of Revenue), Rima (Director of Catering), Dea, Nana, Sisca, Yulia dan Ella (Reservation Manager), Fitriana mampu menyajikan hidangan dinner nan lezat bagi setidaknya 25 orang yang sudah kelaparan. Menu yang dipilih; ayam goreng kremes, lalapan sayur segar, sup daging, sambal terasi, sambal rebon, krupuk persembahan Rima, tak hanya mampu membungkam rasa lapar peserta outing, tapi juga memicu energi mereka untuk totalitas alias habis-habisan pada acara games dan permainan malam itu.

Tim Juru Masak pimpinan Fitriana Wulandari (baju merah paling kiri)

Salah satu suasana makan malam di Villa Santorini

Energizing Games: We truly had fun..!
Motto "work hard play harder" tampaknya berlaku bagi tim Sales & Marketing Le Meridien Jakarta. Dikomandoi oleh Isrin Vergasari dan Vera Maidangkay, games dan acara permainan menjadi ruh pada program outing tahun ini. "Gak bakalan seru dah kalo kagak ada games heboh kayak gini," ujar Nana, panggilan akrab Hasanah Hussein, Secretary to DOSM yang juga menjadi Bendahara Umum panitia Outing itu.

Vera (kiri) dan Isrin, arsitek games outing tahun ini. Ditangan mereka peserta dibuat jungkir balik...

I see, please understand me... and you stand under me...

Awas kumis nempel...!

Memang, games yang dirangkai begitu seru, atraktif dan menantang. Peserta sangat menikmati, antusias dan aktif di tiap permainan. Untuk memulai games, Isrin membagi peserta menjadi 4 kelompok, yakni Chibi-Chibi (padahal hampir semua anggota berpipi chubby) pimpinan Duo Yulia-Dea, Breaky Dancers pimpinan Fajri Roesman, Iwak Peyek yang dikomandoi Hardi dan Aserehe yang diketuai Ella. Sebagai pembuka, lomba yel-yel diperagakan oleh semua kelompok, dan ternyata, kreasi olah vokal+koreografi Hardi dengan tema "Iwak Meyek"nya mampu mengocok perut peserta sehingga tim Hardi dan tim layak keluar sebagai pemenang atraksi Yel-yel.

Tim Chubby-chubby (bukan chibi-chibi)

Games pertama adalah mentransfer karet dengan tusuk gigi dari rahang ke rahang. Karena anggota tim Iwak Peyek sudah terbiasa makan sate kambing, tim ini keluar jadi pemenang. Games kedua adalah memindahkan biji kacang kedelai dengan sumpit. Permainan ini berjalan lebih kompetitif terutama antara grup Aserehe pimpinan Ella dengan kelompok Chibi-chibi. Dan, karena Ella and the gank sudah terbiasa nongkrong di warung Mie Ayam, merekalah jadi juara.

Tim Breaky dancers

Permainan yang lebih sulit dilanjutkan dengan game "Cup Bowling". Peserta musti menyentil atau menjepret karet kearah tumpukan gelas yang berjarak sekitar 130-an cm. Tim yang berhasil merobohkan gelas plastik paling banyak berhak memboyong hadiah. Tidak disangka, tim Aserehe keluar jadi jawara, maklumlah karena mereka terbiasa beli nasi bungkus dengan kode karet merah tanda sambal pedas.

Ayo tiup bolanya...

Sumpitlah daku kau kutimpuk...!

Serunya permainan makin memuncak dengan tebak kata. Peserta harus menebak gambar yang dibuat masing-masing leader. Kosa kata atau frase dibuat lucu, misalnya kambing congek, perawan desa, tabrak lari, sup kepala kambing, dan lain sebagainya. Dibutuhkan skill mumpuni dalam hal sketsa atau gambar tangan, agar peserta dapat mudah menebak maksud dari si penggambar. Waktu yng diberikan pun sangat terbatas, cuma satu menit sehingga mayoritas anggota tim kesusahan menebak setiap gambar yang dibuat. Meski demikian, grup Chibi-chibi menjadi pemenang setelah bersaing ketat dengan tim Breaky Dancers.

Emi mencoba merobohkan tumpukan gelas plastik itu. Sayangnya tidak satupun yang tumbang.

Plastic Cup Bowling designed by Isrin and Vera

Suasana makin heboh dengan pertunjukan game tebak-gaya. Tanpa bersuara sepatah katapun, leader masing-masing tim musti memperagakan (dengan body language) maksud dari frase atau kata dan peserta harus tepat menebaknya. Meski diberi waktu hingga 5 menit, tapi karena pilihan kata lumayan sulit dan super lucu, plus gaya yang diperagakan terkadang nggak nyambung, maka persertapun kewalahan menyelesaikan tebakan masing-masing peraga. Kata-kata seperti "malam pertama", "sambel bajag", "tetek kendor" (maaf), dan "ketek berkuah" (maaf) cukup memusingkan peserta. Pada game ini, Breaky Dancer bersaing ketat dengan Chibi-chibi dengan skor berimbang, hingga harus dilakukan ronde kedua. Sayangnya, tim Breaky Dancer akhirnya terdepak kandas setelah tim tersebut tak mampu menebak gerakan Fajri Roesman yang bermaksud menyebut frase "Ketek Berkuah". "Padahal saya sudah bersorak ketek basah, tapi ternyata yang dimaksud adalah kata berkuah," sesal salah satu penebak.




Permainan Kartu, Nonton Bola dan Karaoke.
Setelah kelelahan dan kehabisan suara dalam ajang tebak-gambar-kata dan tebak-gaya, peserta outing dijamu dengan pembagian door prize dan tukar kado. Hadiah diantaranya binocular, tumbler, tupperware, payung, voucher belanja, alat olahraga body slimmer, dan masih banyak lagi!

Usai pembagian doorprize, saatnya acara bebas. Peserta outing bebas memilih acara yang mereka suka, ada yang main gitar, ada yang main kartu "berhadiah", ada yang nonton piala Eropa dan ada pula yang ikut lomba Karaoke yang disiapkan Fajri Roesman, Director of Sales and Marketing (DOSM).

Saya sendiri memilih nonton bola sambil tiduran dan sesekali melirik kehebohan grup sebelah yang riuh mengatur strategi permainan kartu. Akhirnya saya terlelap dan di penghujung tidur sayup-sayup saya dengar canda tawa Isrin dan Vera di lantai satu yang masih menikmati karaoke. Ya ampuuun.., ternyata sudah pukul 4.30 pagi dan mereka baru saja selesai permainan. Luar biasa..!

Hari Kedua: Pagi yang Cerah nan Riang
Saya beranjak dari tempat tidur dan lekas mengkaryakan Nikon kesayangan. Targetnya adalah pemandangan kompleks Villa dari lantai 3, dilanjut dengan keliling perkampungan dengan memotret berbagai tipe Villa berikut lansekap tamannya. Saya sempat melihat Pak Fajri yang sudah mengenakan pakaian dingin dan jalan-jalan mengelilingi perkampungan Villa yang asri itu. Betapa sejuk udara pagi itu, bagaikan menghirup menthol.

Puas memotret suasana perkampungan Villa, saya kembali ke Vila Santorini dan mulai mengajak teman-teman olahraga. Tak banyak yang ikut fitness, maklumlah sebagian besar mereka masih terlelap karena baru saja memulai tidur.

Diatas balcony lantai 3 menikmati udara segar dan pemandangan alam desa 

Mereka yang mampu bangun pagi dan berkreasi
Sementara Nana, Ella dan tim reservasinya sibuk aerobik, kepala juru masak Fitriana juga tak kalah sibuk di dapur menyiapkan sarapan. Menu Nasi Goreng, Egg Omelet, Perkedel Jagung dan Sambal Goreng Rebon jadi suguhan menggiurkan. Begitu lezatnya menu tersebut tak mengherankan Isrin Vergasari yang baru saja bangun tidur sudah menenteng piring. Menurut sumber yang dipercaya, ia bahkan nambah dua kali piring.

Fitriana (berbaju biru) sambil memimpin para juru masak sembari teteup eksis...

Isrin Vergasari sedang menikmati sarapan pagi

Tepat pukul 11 pagi, rombongan meninggalkan Villa menuju pusat Kota Bandung, tepatnya singgah ke Yogurt Cisangkuy untuk makan siang dan snack time! Letaknya di Jl Cisangkuy, dekat lapangan Gazebo, dekat Gedung Sate, dan dekat Pos Indonesia.

Sesuai namanya, rumah makan sekaligus tempat nongkrong ini menyediakan berbagai macam menu olahan yogurt dengan variasi rasa buah. Misalnya yogurt lyche dengan juz, strawberry yogurt, yogurt vanila, yogurt chocolate dan sebagianya. Selain itu, main course juga bisa dipesan di warung sederhana ini, misalnya bakso ceker, batagor dan siomay. Terdapat pula menu kue seperti kue laba-laba, kue pancong, cheese stick, kue keju, dsb. "Masih seperti dulu, tidak ada yang berubah," celetuk Isrin yang terlihat beromansa dengan memori semasa kuliah di STP Bandung. Tempatnya rindang, terkesan sejuk meski ramai pengunjung. Tamu musti order dan bayar dulu, kemudian menu diantar ke meja. Tepat di depan Yogurt Cisangkuy ada pedagang menjual Sate, Kue Serabi dan Kue Pukis. Tak jauh dari area itu, banyak orang menawarkan jasa Horse Sightseeing. Saya tidak sempat menanyakan harga naik kuda lantaran perhatian saya tersita pada mahalnya parkir bus yang mencapai 25ribu perak, dan itu resmi disertai receipt yang dicetak rapi.

Keceriaan di Yogurt Cisangkuy

Selain parkir yang mahal, hal yang minus dari tempat ini adalah matinya air kran untuk wudlu di Musholla. Untuk itu perserta outing terpaksa mencari tempat sholat terdekat.

Selesai bercanda ria di Cisangkuy, rombongan beranjak ke Primarasa guna belanja oleh-oleh makanan atau jajanan khas Bandung seperti kue brownies, klapertart, kripik singkong, kue bolu, kue pie dan lain sebagainya.

Suasana di dalam PrimaRasa

Perjalanan menuju Primarasa cukup berkesan setidaknya buat saya yang buta area Bandung. Ternyata kota ini banyak memiliki tempat wisata kuliner, disamping juga terkenal sebagai kota Factory Outlet (FO). Rombongan outing melintasi Jalan Riau yang punya banyak FO misalnya Aamani Muslim Fashion Store, Riau Junction, dsb. Bus juga melewati Jl. Merdeka yang banyak terdapat gedung bergaya arsitektur jaman Belanda.

Salah satu Factory Outlet di Bandung

Selepas belanja di Primarasa, rombongan beranjak ke Jl. Martadinata. Bus terpaksa parkir di gedung PUSSIMPUR setelah supir lelah berputar-putar mencari tempat parkir umum yang ideal. Peserta outing bergegas menuju Factory Outlets yang jumlahnya lumayan banyak dan terdapat menyebar hampir di setiap ruas jalan.

Menggunakan teknik negotiation skill, Hardi sedang asyik menawar harga Sablak (produk Maicih)

Saya sendiri heran kenapa banyak warga Jakarta datang ke daerah ini untuk belanja di Factory Outlet, padahal harga pakaian di semua FO di Bandung rata-rata sama mahalnya dengan apa yang dijual di Jakarta. Saya melihat tidak banyak peserta outing yang menenteng barang belanjaan, jadi mungkin mayoritas mereka juga tidak mempraktikkan motto "shop till you drop" pada kunjungan kali ini. Ya, harga tetap saja mahal.

Dinner di Nasi Bancakan
Pukul 4 sore rombongan siap meluncur ke "Nasi Bancakan" untuk makan malam. Ternyata jarak antara pusat FO ke warung Nasi Bancakan cukup dekat sehingga mereka sampai lebih awal yang semestinya dijadwalkan pukul 7 malam. Untungnya, menurut Suswanto, salah satu anggota tim manajemen sudah mengantisipasi dengan menyiapkan makanan lebih awal.

Warung Makan Nasi Bancakan tampak dari depan

Hidangan yang dipesan adalah menu prasmanan, diantaranya Sangu Daun/Liwet, Gepuk, Tumis Toge Tahu, Pepes Jamur, Perkedel Jagung, Bala-bala, Peda Bakar, Sayur Asem, Sambel + Lalapan dan air mineral. Harganya sangat terjangkau, cuma Rp.33.500,- per orang dengan minimum booking 25 orang. Untuk minuman, panitia menawarkan tiap peserta minuman tambahan seperti Es Cincau, Juz Buah, Es Kelapa Muda dan minuman traditional khas Sunda lainnya.

Para petualang kuliner 

Menu di Nasi Bancakan

Suasana warung Nasi Bancakan cukup bersahaja. Pengunjung bisa memilih tempat duduk biasa atau lesehan dengan tikar daun pandan. Peralatan makan juga dibuat sederhana dengan piring dan gelas kaleng sehingga pengunjung diajak bernostalgia ke jamuan makan bersama (atau disebut bancakan) ala tempoe doeloe. Overall, mayoritas peserta outing puas dengan acara dinner di Nasi Bancakan.

Usai berbancakan ria, waktunya bagi rombongan kembali ke Jakarta. Lagi-lagi vcd karaoke menjadi teman setia rombongan itu. Fajri Roesman menyempatkan beli VCD karaoke dengan lagu-lagu jadul yang dibawakan Pance Fondaag. Walhasil, peserta terbawa ke memori nostalgia jaman ABG (Angkatan Babe Gue). Tapi jangan salah, they enjoyed the songs and had great fun.

Demikian cerita di balik perjalanan Outing ke Bandung. Cukup mengesankan dan peserta berharap program Outing tahun depan bisa terlaksana lebih meriah.

Bila Anda punya ide gila untuk outing tahun depan, silahkan post di kolom comment. Terima Kasih.

 Peserta outing berpose di depan Villa Santorini

Makin tidak terkendali di depan kamera