Hore!
Hari Baru, Teman-teman.
Di kantor Anda suka ada penobatan ‘employee of the year’, of the month, atau of the week? Atau semacam itulah kira-kira ya? Mungkin juga kantor Anda tidak biasa memberikan penghargaan seperti itu ya? Tetapi, saya yakin Anda pernah mendengar istilah-istilah itu, untuk menyebut seseorang sebagai ‘karyawan teladan’. Menurut pendapat Anda, apakah seseorang yang diumumkan menjadi karyawan terbaik itu memang benar-benar yang terbaik atau tidak? Mestinya memang begitu kan. Tetapi, boleh jadi; ada karyawan lain yang benar-benar yang terbaik. Sekalipun tidak pernah mendapat gelar sebagai ‘yang terbaik’ di perusahaan.
Dalam sebuah pertemuan tahunan suatu perusahaan, beberapa orang naik ke panggung untuk mendapatkan penghargaan dan bonus-bonus khusus atas prestasi dan pencapaiannya. Yang naik ke panggung semua senang. Namun orang-orang yang tetap duduk di kursi tidak semuanya senang. Ada saja yang berbisik; ‘orang kayak gitu kok disebut karyawan teladan…’ ada juga yang bilang begini;”halah, gue tahulah cara kerja dia yang sebenarnya…” Atau kalimat-kalimat bernada miring lainnya.
Itu menunjukkan bahwa penilaian tentang keteladanan dan kebaikan seseorang itu sering bersifat nisbi. Seseorang yang dianggap baik oleh seseorang, mungkin dianggap buruk oleh orang lainnya. Tetapi ada juga orang yang dianggap baik tanpa di pertanyakan oleh siapapun. Tentu, itu adalah orang yang memang bisa berbuat baik dalam segala situasi. Bisa kita sebut sebagai ‘sebaik-baiknya karyawan’. Apa sih kriteria sebaik-baik karyawan itu?
Kemarin sore di after office hour, saya mengirim pesan broadcast kepada teman-teman yang terhubung dengan BB saya. Begini bunyi pesan itu:
Bekerja itu, jelas untuk mendapatkan nafkah bagi keluarga kita. Tapi bekerja juga bisa memberikan hasil yang lebih dari sekedar perolehan nafkah itu; jika selama bekerja, kita bisa memberi manfaat kepada orang lain.
Sahabatku, manfaat apakah yang Anda berikan bagi orang lain ketika Anda bekerja seharian tadi? Jika belum, mari kita lakukan besok pagi ya…. Insya Allah kita bisa meraih lebih dari sekedar rupiah….
Besok paginya kemarin itu kan pagi ini ya? Maka pagi ini saya ingin berpesan kepada semua sahabat saya di BB dan dimana saja, agar meniatkan pergi bekerja itu untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada orang lain melalui pekerjaan yang kita lakukan bagi mereka. Sebab kriteria utama karyawan yang sebaik-baiknya itu sungguh sangat sederhana. Yaitu; menjadi karyawan yang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain. Ya sesederhana itu. Kriteria itu sejalan dengan nasihat berusia 1500 tahun dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda; “Sebaik-baik manusia adalah, yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain”.
Maka sahabatku, bekerja itu bukanlah semata-mata mencari uang. Kita butuh uang, tentu saja. Namun lebih dari itu, bekerja adalah untuk menjadi insan yang terbaik; melalui pekerjaan kita. Dengan cara mendedikasikan seluruh tindakan kita selama bekerja itu, untuk kebaikan dan manfaat bagi orang lain. Dengan cara itu, kita bisa menjadi karyawan terbaik yang sesungguhnya. Jika kita dipanggil keatas panggung, maka tak seorang pun mempertanyakan; kenapa kita dinobatkan sebagai karyawan terbaik. Jika pun tidak berkesempatan naik ke panggung elit itu, tenang saja. Karena kita tetap menjadi karyawan terbaik dimata semua orang yang pernah kita layani dengan baik. Dan terutama, kita menjadi pribadi terbaik; dihadapan Tuhan Yang Maha Baik
Salam hormat,
Mari Berbagi Semangat!
DEKA – Dadang Kadarusman – 27 Maret 2013
Author, Trainer, and Professional Public Speaker
DK: 0812 19899 737 or Ms. Vivi at 0812 1040 3327
PIN BB DeKa : 2A495F1D
Catatan Kaki:
Bukan jabatan atau angka-angka yang menjadikan kita karyawan terbaik. Melainkan manfaat yang bisa kita berikan kepada orang lain melalui pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari.
No comments:
Post a Comment