Oleh Wahyu Purnomo
www.wahyu-purnomo.com
Sebagai seorang Salesman mungkin di antara kita ada yang
pernah mendengar Fake Lie / Kebohongan Palsu yang di lontarkan oleh pelanggan
kita. Ya…, Fake Lie disadari atau tidak selalu menjadi Momok buat salesman untuk
tidak suksesnya sebuah transaksi penjualan.dan kerap kali juga menjadi alasan
tidak tercapainya target penjualan.
Pada meeting-meeting sales, sering kita dengarkan para
Salesman memberikan alasan alasan mengapa dirinya tidak atau sulit mencapai
target penjualan. lucunya tidak jarang pula alasan-alasan yang di kemukakan oleh
para salesman kita tersebut juga ternyata Fake Lie atau kebohongan palsu hehe…
entah hal ini di sadari atau tidak oleh mereka tetapi tetap saja sebuah
kebohongan Palsu adalah hal yang harus selalu kita hindari.
Untuk itu, marilah kita bahas dulu apa itu Kebohongan
Palsu pelanggan dan bagaimana cara menghadapinnys
Kebohongan palsu merupakan alasan-alasan keberatan
pelanggan yang sebetulnya bukan keberatan pelanggan sesungguhnya, tapi di
sampaikan kepada kita dengan harapan penolakan bisa terjadi. sebagai contoh
ketika seorang pelanggan menyatakan keberatan dengan kata kata ” Waduh saya
kurang suka dengan model TV nya Mas, saya lebih suka dengan yang agak ramping”
padahal sesungguhnya yang di inginkan pelanggan itu adalah yang harganya lebih
murah atau bisa jadi dia tidak suka dengan Merk Tv tsb atau pernah punya
pengalaman buruk thp merk tsb. atau jika kita seorang sales distribusi/retail,
penolakan pelanggan bisa dengan contoh ; “Wah.. Sory Mas, stok saya masih
banyak” Atau ” besok lagi aja ya ambilnya barangnya kurang jalan nih”. padahal
bisa jadi dia tidak mau ambil karna harganya kalah murah dengan Toko sebelah,
atau yang lebih ekstrim tapi kerap kali terjadi juga adalah karna dia tidak sreg
atau tidak suka dengan si Salesman.
Mengapa Fake Lie/ Kebohongan palsu pelanggan ini bisa
terjadi :
1. Pelanggan memang cenderung secara psikologis berusaha
menyembunyikan keberatannya karena beberapa hal, bisa jadi malu,tidak senang
/tdk percaya dengan si Penjual, masih ada hal2 yang belum yakin thp produk
yang di jual , dll, tapi tetap motivasi utamannya menyembunyikan keberatannya
yang sesungguhnya adalah karena secara tidak langsung ada rasa takut dari
Pelanggan bahwa keberatannya akan di patahkan oleh si Salesman dan dia akan
menjadi “kalah” dan “terpaksa” melakukan pembelian.
2. Pelanggan masih belum merasa ada urgensi “kebutuhan”
untuk melakukan pembelian
3. Pelanggan memang tidak punya niat membeli
Bagaimana mengetahui sebuah kebohongan palsu :
Inti dari sukses menjual salah satunya adalah dengan
menggali informasi dengan cara Listening & analyzing, jadi ketika anda
memprospek seorang pelanggan, pastikan anda mendengar lebih banyak daripada
berbicara yang tidak efektif secara berlebihan sehingga kita bisa melakukan
analisa pelanggan. Adapun sebuah Fake lie atau kebohongan palsu biasanya
memiliki ciri- ciri:
1. Alasan keberatan yang di kemukakan relatif sering
berubah2 dan cenderung tidak konsisten.
2. Alasan keberatan yang mengada-ada, contoh ” Sayang ya
Sepeda type ini tidak ada yang warna biru padahal saya sukaaa sekali warna biru”
Hal ini diungkapkan pelanggan setelah kita menjelaskan bahwa warna yang tersedia
hanya merah, kuning dan hijau, sudah jelas kita sampaikan terlebih dahulu bahwa
warna biru tidak ada kok malah cari yg gak ada?
3. Alasan yang tidak masuk akal, contoh : ” Maaf Mas,
kita dengan Kontraktor jasa yang lama sudah kontrak seumur hidup” , Please deh…,
mana ada kontrak seumur hidup hehehe…., kecuali mungkin kalo itu adalah sister
company.
4. Melemparkan keputusan membeli kepada orang lain yang
tidak ada di tempat agar bisa lari dari proses prospekting / negosiasi, contoh:
“Sebentar ya nanti saya tanya istri saya dulu mau gak dia pake LCD merk X” kalo
memang dia niat untuk tanya istrinya kan sebetulnya bisa langsung telp ke
Handphone sang istri.
Lalu bagaimana menghadapi kebohongan palsu ini?. Intinya
adalah kita sebagai seorang sales harus mampu benar-benar menggali keberatan
sesungguhnya dari pelanggan dan tidak boleh terkecoh dengan Kebohongan palsu
pelanggan ini. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan adalah dengan cara:
1. Gali informasi yang lebih dalam, Listening &
analyzing selalu ketika sedang memprospek pelanggan/client, ketika kita
menemukan indikasi kebohongan palsu ajukan pertanyaan2 lain untuk memastikan apa
keberatan pelanggan yang sesungguhnya.
2. Perkuat pendekatan personal & jual diri anda, hal
ini bisa di lakukan dengan memancing pembicaraan diluar “barang dagangan” kita
dan cobalah bahas topik topik yang di sukai oleh pelanggan terlebih dahulu,
kenali pribadinya lebih dekat dan biarkan dia megenal pribadi anda juga dengan
lebih dekat agar tidak ada jarak antara salesman dan pelanggan. agar pelanggan
merasa lebih nyaman dan terbuka. Hal ini kerap kali dilakukan oleh Salesman
spesialisasi Industrial dan Salesman retail/ Distribusi.
3. Ketika kita mendapatkan sinyal fake Lie Jangan pernah
mematahkan atau membuat malu pelanggan dengan argumen argumen kita
4. jika memang pelanggan benar benar tidak punya niat
membeli ( hanya window shopping) jangan pernah tinggalkan kesan negatif
kepadanya dan selalu perkenalkan diri anda dan produk anda dengan baik, karna
kita tidak akan pernah tau kapan pelanggan itu akan kembali lagi dengan niat
ingin benar2 serius membeli, dan pastikan pada saat itu terjadi sang pelanggan
mengingat anda dan produk anda terlebih dahulu daripada yang lainnya
Selalu di ingat pula bahwa Practise always make perfect,
untuk itu kita tidak boleh berhenti belajar dalam menganalisa dan menghadapi
kebohongan palsu pelanggan
Selamat Mencoba!
Wahyu
Purnomo
Inspiring,
Coaching & Motivating Indonesian Salespeople
Hp.
08121058157
Pin BB
:22A55733
No comments:
Post a Comment