Tuesday, August 7, 2012

The Media Hotel & Towers Kenalkan “Kolak Ungu”

Jakarta, 7 Agustus 2012 - Hotel mewah yang baru saja melakukan program rebranding The Media Hotel & Towers belakangan ini menambah koleksi kuliner di restorannya. Hotel bintang lima yang berlokasi di Jl Gunung Sahari Raya No. 3 Jakarta itu mengenalkan menu baru bernama “Kolak Ungu”, sebuah kreasi menu dessert yang unik nan eksotis yang diramu oleh para juru masak berpengalaman.
Kolak sangat terkenal di Indonesia sebagai menu pembuka saat buka puasa di bulan Ramadhan. Umumnya, menu kolak terbuat dari potongan buah ketela rambat, ketela pohon, pisang, kacang hijau dan direbus dengan air gula dan santan kelapa bersama rempah-rempah lainnya.

Namun di tangan para juru masak profesional The Media Hotel & Towers, kolak mendapat perlakuan khusus dan dibuat lebih unik, segar, kaya cita rasa serta eksotis. Tim dapur hotel bintang lima itu menambahkan bumbu khusus dan menerapkan metode yang berbeda demi menciptakan menu kolak yang luar biasa. Menu kolak itu sendiri dikenal luas sebagai menu penutup yang dimasak secara tradisional oleh para Ibu di rumah, namun The Media Hotel & Towers ingin menyuguhkan menu kolak yang berbeda kepada para tamu hotel berbintang.

Di The Media Hotel & Towers, Kolak Ungu menjadi suguhan ekskusif. Apa yang membuat kolak ini begitu istimewa terletak pada kuahnya. Umumnya, kuah kolak biasa berwarna krim sedangkan kuah Kolak Ungu berwarna ungu. “Hal ini karena kami menggunakan ketela rambat jenis ungu dan memasaknya dengan berbagai buah tropis sehingga menghasilkan warna violet yang mengundang selera tiap mata untuk mencoba. Kami tidak pernah menambahkan zat pewarna apapun. Semuanya alami yang diperoleh dari ketela itu sendiri,” ungkap Executive Chef Dendi Haryadi.




Menu Penutup yang Sehat
Selain ketela ungu, Executive Chef Dendi juga menambahkan ketela kuning dan beberapa buah organik lainnya seperti singkong, nata de coco, pisang dan kurma. “Kami hanya menggunakan bahan-bahan terbaik dari pasar lokal dan memastikan sumbernya, jalur distribusi, kualitas dan kebersihannya,” papar Executive Chef Dendi Haryadi.

Kolak Ungu memiliki rasa yang manis dan disarankan sebagai santapan pertama untuk berbuka puasa. Kolak ini sangatlah sehat dan baik bagi sistem pencernaan. “Sebagaiman selalu dianjurkan oleh para ahli nutrisi bahwa berbuka puasa sebaiknya dengan menu yang manis, maka kami sarankan para tamu untuk mencoba Kolak Ungu kami yang eksotis ini,” ujar Herinova, Director of Food and Beverage The Media Hotel & Towers.
Sepanjang bulan Ramadhan, Kolak Ungu tersedia sebagai salah satu menu Ta’jil di restoran The Breeze Café yang terletak di lantai 6 The Media Hotel & Towers. Dengan harga hanya Rp.65.000,- net per orang, pengunjung dapat menikmati menu Kolak Ungu dengan beberapa menu Ta’jil lainnya di restoran tipe all-day-dining itu. Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi  +62 021 6263001 or email info@themediahotel.com
*  *  *  *  *
Tentang The Media Hotel & Towers, Jakarta.
The Media Hotel & Towers adalah satu-satunya hotel bintang lima yang berlokasi di bagian utara Jakarta Pusat. Hotel ini terletak strategis di dekat Mangga Dua Shopping Complex, Taman Rekreasi Impian Jaya Ancol, dan exhibition hall terbesar Jakarta International Expo (JI EXPO), serta memiliki akses langsung ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Didesian bagi para tamu pebisnis dan pelancong yang menginginkan akomodasi mewah, fasilitas papan atas dan layanan bertaraf Internasional, hotel ini menawarkan 350 kamar dan suites, berbagai macam restoran, kafe, lounge dan bar, sebuah pusat kebugaran; The Acropolis Spa & Fitness, serta fasilitas banquet untuk keperluan meeting, event dan wedding. Untuk informasi lebih lanjut, silakan mengunjungi www.themediahotel.com

* * * * *

Press Contact:
Dytta Febriani
Assistant Marketing Communications Manager
The Media Hotel & Towers, Jakarta
Jl Gunung Sahari Raya No 3
Jakarta 10720 – Indonesia
Phone    : +62 21 626 3001
Fax        : +62 21 626 3011
Cell       : +62 878 8181 2599

Tiga Jam untuk Lebanon

Oleh: Sarie Febriane

KOMPAS.com - Berbuka puasalah dengan ”jallab”, minuman sari kurma dan air mawar yang manis dan harum. Seharum kelopak mawar dari Taif, kota di Arab Saudi yang menjadi saksi perjanjian penghentian perang di negeri cantik, Lebanon.  Lebanon, negeri yang sempat didera perang berkepanjangan ini, sebenarnya menyimpan khazanah kuliner yang menggoda. Di Jakarta, tak banyak pilihan restoran Lebanon, apalagi yang ditangani langsung oleh chef asal Lebanon. Satu pilihannya adalah Restoran Al Nafoura di Hotel Le Meridien, Jakarta.

Atmosfer yang akrab dan hangat langsung menyapa begitu memasuki Al Nafoura dalam cahaya lampu temaram. Lantunan musik berirama khas Timur Tengah terdengar pelan menyusupi fantasi. Pedang-pedang bersapuh warna keemasan menghiasi segala sudut dinding bertekstur bebatuan putih.Tak lama lagi kita memang akan berperang, menyikat aneka sajian buffet yang tampak menggoda itu. Selama Ramadan ini, Al Nafoura menyajikan buffet dengan pilihan yang banyak, mulai dari hidangan pembuka, utama, hingga penutup.

Setelah membasuh kerongkongan dengan kesegaran jallab, petualangan bersantap dimulai dengan beragam hidangan pembuka yang tersaji di meja buffet tersendiri. Secara umum pilihannya serupa dengan masakan Timur Tengah, seperti hommos, moutable, babaganoush, tabouleh, labneh, salad segar, dan roti pita. Santapan tersebut umumnya terbuat dari aneka sayuran, seperti terung, serta kacang-kacangan, yogurt, dan perasan jeruk lemon. Ada pula keju halome (halloumi) dan shanklish. Keju shanklish ini merupakan keju berbumbu yang kerap ditemui dalam khazanah kuliner Lebanon, Palestina, dan Suriah. Biasanya dibentuk bulat seperti bola agak gepeng dengan tekstur gembur. Rasanya gurih beraroma rempah.

Kaki domba muda
Jangan terlalu bersemangat menyantap aneka hidangan pembuka tadi. Sisakan ruang di perut yang cukup longgar untuk sajian utama. Arie Ardianti, Marketing Communication Manager Hotel Le Meridien, mengatakan, tidak semua menu yang tersaji tersebut selalu ada di luar bulan Ramadhan. Menu khusus yang hanya keluar kala Ramadhan, di antaranya, harouf ouzi dalam porsi besar yang disajikan dalam nampan atau wadah besar berisi nasi mirip nasi kebuli.

Untuk porsi yang lebih mungil kita bisa mencicipi harouf ouzi yang berupa potongan kaki domba muda. Potongan kaki domba ini dimasak dengan direbus dahulu, dibaluri rempah, dan didiamkan selama beberapa waktu di dalam lemari es, kemudian baru dibakar di dalam tungku dengan kayu bakar. Kayu yang dipilih biasanya berasal dari pohon rambutan, yang dianggap memberi aroma sedap tersendiri bagi masakan.

Menikmati harouf ouzi dengan nasi berbumbu bisa lupa menyisakan ruang untuk makanan penutup. Kegurihan yang menyusup di antara serat-serat halus daging domba ini tidak intimidatif, tetapi benar-benar terasa hadir. Begitu lembutnya sampai-sampai kita bisa dibuat ragu bahwa daging domba tergolong daging merah. Begitu pula dengan nasinya yang semerbak oleh rempah. Akibatnya, kita tergoda untuk menyendok lagi, lagi, dan lagi.

Chef Hussein Sleiman, yang juga Executive Sous Chef di Le Meridien, menerangkan, ada dua macam bumbu khas yang senantiasa digunakan dalam masakan Lebanon. Keduanya adalah sumac atau soumak berwarna merah bata dan za’atar yang berwarna kekuningan. Sumac merupakan tanaman rempah dari keluarga Anacardiaceae yang mirip tanaman berry.  Bagian buah dari tanaman sumac inilah yang dijadikan bumbu dan banyak dipakai dalam aneka masakan khas Timur Tengah. Aromanya cukup kuat dan unik. Bumbu lainnya adalah za’atar, yakni berupa campuran oregano, calamintha (basil tyme), thymus, dan satureja. Terkadang campuran kering bumbu tersebut ditambah dengan biji wijen, sumac, dan garam.

”Masakan Lebanon juga banyak menggunakan lemon. Kami sangat senang lemon sebagai pemberi rasa asam yang menyegarkan. Di sini (Al Nafoura) sebenarnya saya agak mengurangi volume perasan lemon karena buat pengunjung orang Indonesia bisa dianggap terlalu asam,” kata Hussein.

Menurut Arie, sejak berdiri pada 1998, Al Nafoura hingga kini tak hanya menjadi langganan para ekspatriat asal Timur Tengah yang tinggal di Jakarta, tetapi juga ekspatriat negara-negara Barat dan orang Indonesia sendiri. Saat berbuka pun, pengunjung yang memenuhi restoran tampak datang dari beragam bangsa.

”Warak enab bil laham”
Masakan lain yang menggetarkan lidah malam itu adalah warak enab bil laham. Dipandang sekilas mungkin kurang menarik karena hanya berupa gulungan kecil daun berwarna gelap. Penampilannya mengingatkan pada masakan buntil dari kuliner Jawa. Bedanya, gulungan daun ini dipresentasikan lebih imut-imut untuk sekali suap. Meski warnanya tak menarik, coba gigit sedikit dan kita akan terkejut oleh kelegitan daun pembungkusnya.

Warak enab bil laham ini merupakan gulungan daun anggur yang berisi nasi dengan sedikit cincangan daging domba. Rasa gurih dan asam yang cukup kuat menjadi karakter yang menonjol dari sajian ini. Kehadiran daging domba malah tak terlalu terasa.

Seperti kata Chef Hussein tadi, perasan lemon juga menjadi cita rasa krusial bagi warak enab bil laham. Membuatnya ternyata tak repot. Beras dicampur dengan cincangan daging domba dan rempah, lalu digulung dengan beberapa lembar daun anggur hingga cukup tebal. Gulungan-gulungan ini kemudian dimasak dalam rendaman air tomat dan perasan lemon hingga beras tanak menjadi nasi. Sederhana memang, tetapi menghasilkan cita rasa akhir yang mengesankan. Warak enab bil laham ini juga nikmat dinikmati dengan nasi berbumbu tadi. Tak perlu khawatir lidah didera kegurihan berlebihan karena keasaman lemon tahu betul memainkan perannya.

Sekadar saran, luangkan waktu sekitar tiga jam untuk menikmati masakan Lebanon sejak hidangan pembuka hingga penutup. Lagipula, apalah artinya waktu untuk mengecap perlahan hidangan nikmat dari negeri cantik ini?

Source: www.Kompas.com
http://travel.kompas.com/read/2012/08/06/16010553/Tiga.Jam.untuk.Lebanon

Thursday, August 2, 2012

“Kolak Ungu” Introduced at The Media Hotel & Towers

Jakarta, August 3rd 2012 - The freshly re-branded Media Hotel & Towers has recently added a new culinary creation to its gastronomic collection. The 5-star hotel which is located at Jl. Gunung  Sahari Raya No. 3 Jakarta introduces Kolak Ungu, a uniquely exotic traditional dessert menu specially concocted by the hotel’s talented chefs.
Kolak is famous in Indonesia as local home-made dessert served as opener of Ifthar tradition or Buka Puasa during the month of Ramadhan. Originally, the menu contains sweet potato, banana, cassava, and mung bean boiled all together with coconut milk, water, sugar and some local spices.



At the Media Hotel & Towers, Kolak is treated to be unique, healthy, fresh, tasty and exotic. Kitchen team of the hotel adds special ingredients and applies a different technique to create a distinctive menu. The menu itself is well-known as Indonesian traditional dessert menu cooked at homes but the hotel would like to bring this menu to the attention of distinguished clienteles of a luxurious hotel.

At the 5-star hotel, Kolak Ungu turns to be an exclusive dessert. What makes Kolak Ungu special is its compote. The fruit compote of regular kolak has cream color while Kolak Ungu gives violet color. "This is because we use Violet Sweet Potato and cook together with other tropical fruits resulting an exotic violet color that invites everyone’s eyes to have a try. We never apply any synthetic food color on the menu. Instead, it’s natural, derived from the sweet potato,” said Executive Chef Dendi Haryadi.

Healthy Sweet
Aside from the violet sweet potato, Executive Chef Dendi also adds regular sweet potato and some organic fruits such as cassava, nata de coco, banana, and dates.  “We only use the finest products from local market and we ensure the source, the distribution, the quality and the hygiene of each material,” explained Executive Chef Dendi Haryadi.


The taste of Kolak Ungu is sweet and recommended to be the first starter menu to break the fasting. It is healthy and friendly to human stomach and its digestion system.  “As experts always recommend breaking the fasting with sweet menu, we suggest guests to try our exotic Kolak Ungu,” said Herinova, Director of Food and Beverage The Media Hotel & Towers.

Throughout the month of Ramadhan, Kolak Ungu is available as one of Ta’jil menus at The Breeze Café, located on 6th floor of The Media Hotel & Towers. With only IDR 65.000,- net per person, diners can enjoy the menu  along with other Ta’jil selections at the all-day-dining restaurant. For more information and reservation, please call +62 021 6263001 or email info@themediahotel.com

*  *  *  *  *
About The Media Hotel & Towers, Jakarta
The Media Hotel & Towers is a five-star hotel strategically located in the northern area of Central Jakarta, close to the Mangga Dua world-class shopping complex and Ancol dreamland, near to the largest exhibition hall; Jakarta International Expo (JI EXPO) and it has direct access to the Soekarno-Hatta International Airport. Designed for both business and leisure travelers seeking luxury accommodation, high-end facilities and ultimate services, the hotel offers 350 elegantly appointed guest rooms and suites, wide-range of restaurants, cafes, lounges & bars, a one-stop health club: The Acropolis Spa & Fitness, and meeting rooms for events and wedding receptions.  For more information, please visit www.themediahotel.com

*  *  *  *  *

Press Contact:

Dytta Febriani
Assistant Marketing Communications Manager
The Media Hotel & Towers, Jakarta
Jl Gunung Sahari Raya No 3
Jakarta 10720 – Indonesia
Phone    : +62 21 626 3001
Fax        : +62 21 626 3011
Cell       : +62 878 8181 2599

Leading Luxurious Hotel in Jakarta Announces a New Sales and Marketing Director

Jakarta, August 3rd 2012 – Located in the heart of Jakarta, Mandarin Oriental, Jakarta is delighted to welcome Ms. Yip Lai Pheng as the new Director of Sales and Marketing.

Lai Pheng, a Malaysian national, completed her studies at the School Les Roches Bluche Montana, Switzerland with a diploma in Hotel Management and Tourism after which she commenced her career in Hostellerie Bon Accueil, Chateau d’oex, Switzerland as an Assistant Hotel Manager.

Prior to joining Mandarin Oriental, Jakarta, Lai Pheng was Director of Sales & Marketing at the Pullman Kunching, Sarawak successfully launching the new property; in addition to this she has held strategic sales positions in Kuala Lumpur with Ritz-Carlton, Eastern & Oriental Hotel, and the JW Marriot.
 Ms. Yip Lai Pheng as Director of Sales and Marketing of Mandarin Oriental Jakarta

In her new role, Lai Pheng will be responsible for the overall management and leadership of the Sales and Marketing department and with over 26 years of work experience coupled with her proven track record in developing and implementing effective revenue generating strategies Mandarin Oriental, Jakarta is delighted to have Lai Pheng on the team.

“Lai Pheng has a wealth of experience in luxurious hotel industries in developing and implementing effective strategies to achieve successful business developments, which makes her a valuable asset to the hotel.” said Andrew Abram, General Manager of Mandarin Oriental, Jakarta.

About Mandarin Oriental Hotel Group
Mandarin Oriental Hotel Group is the award-winning owner and operator of some of the world's most prestigious hotels and resorts. The Group now operates, or has under development, 42 hotels representing over 10,000 rooms in 27 countries, with 18 hotels in Asia, 12 in The Americas and 12 in Europe and the Middle East. In addition, the Group operates, or has under development, 13 Residences at Mandarin Oriental connected to its properties.
Visit Destination MO (www.destinationMO.info), the online version of Mandarin Oriental Hotel Group’s bespoke publication, MO. News about our award-winning hotels, the best dining experiences, spa treatments, travel retreats and interviews with the Group’s celebrity fans is now just a click away.
Press Contact:
Malinda Yasmin (malinday@mohg.com)
Communications Executive
Tel: +62 21 2993 8986

Endamia Karina (endamiak@mohg.com)
Director of Communications
Tel: +62 21 2993 8987
www.mandarinoriental.com/jakarta